14 Oktober 2021, Yayasan TERANGI - Terangi Team yang beranggotakan Safran Yusri, Fakhrurozi, Cakra Adiwijaya dan Nurdyana Putri MD berhasil menjadi juara ke dua (2) dalam kompetisi Hack The Planet. Setelah beberapa tahap Yayasan TERANGI masuk dalam 6 besar finalis "Innovative Climate and Ocean Solution" pada kompetisi Hack the Planet Competition 2021. Kompetisi ini merupakan pencarian solusi yang inovatif berbasis satelit untuk mengatasi krisis iklim dan keberlanjutan laut.
6 finalis tersebut yaitu:
1. Terangi Team - Pengembangan MARTHA toolbox dalam kemampuan pemantauan lingkungan dalam satu platform teknologi. Toolbox tersebut mencakup modul untuk kawasan konservasi laut, pemantauan perubahan iklim, kualitas air, dan analisis potensi ancaman lingkungan.
2. CAPELLA (Gambia) - sebuah ide yang menggabungkan machine learning dan citra satelit untuk memberikan data tentang penangkapan ikan ilegal, tidak diatur dan tidak dilaporkan di Afrika dan untuk mengtasi polusi plasti di laut.
3. Loop Recyclers Tech (Nigeria) - konsep dengan menggunakan kekuatan data geospasial dan internet untuk memantau dan meningkatkan tingkat daur ulang untuk plastik dan mencegah plastik sampai ke sungai dan laut. Solusi ini bertujuan untuk mengurangi tingkat polusi, mencegah pembuangan limbah illegal, dan mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
4. Marine Wildlife Tracking with Snappers GPS (UK) - Solusi yang ditawarkan dengan mengubah cara konservasi memantau hewan laut. Fokus hewan yang berada pada permukaan laut.
5. Plastic-i: Mapping Ocean Plastics from Space (UK) - Solusi menggabungkan data dari beberapa konstelasi satelit pengamatan bumi dengan resolusi tinggi dikombinasian dengan machine learning untuk membuat peta plastik laut yang mengambang, yang ditawarkan sumber tebuka dan diperbaharui setiap hari.
6. Project 30 (Trinidad and Tobago) - sebuah proyek yanng akan merampingkan proses seleksi dan evalusi area perlindungan laut/ Marine Protected Area (MPA), menggunakan citra satelit resolusi tinggi, dianalisis melalui machine learning. Pada akhirnya alat tersebut bisa digunakan oleh Pemerintah, NGOs, dan profesional konservasi untuk mengelola dan menunjuk MPA.
Sekilas tentang Hack the Planet, yaitu kompetisi ide internasional yang sepenuhnya dilakukan secara virtual yang menyatukan konsep-konsep dari berbagai komunitas yang hidup digaris depan dalam menghadapi tantangan darurat iklim dan keberlajutan laut diseluruh the Commenwealth, bersama dengan sumberdaya teknis untuk mendukung inovasi solusi baru. Hal ini dilaksanakan oleh the Commonwealth Secretariat dan the Satellite Applications dan didukung oleh Amazon Web Services, Deloitte, Maxar, and Planet Labs.
https://youtu.be/iS5IT90fLgU
Terangi Team 55'
1. Terangi Team - Pengembangan MARTHA toolbox dalam kemampuan pemantauan lingkungan dalam satu platform teknologi. Toolbox tersebut mencakup modul untuk kawasan konservasi laut, pemantauan perubahan iklim, kualitas air, dan analisis potensi ancaman lingkungan.
2. CAPELLA (Gambia) - sebuah ide yang menggabungkan machine learning dan citra satelit untuk memberikan data tentang penangkapan ikan ilegal, tidak diatur dan tidak dilaporkan di Afrika dan untuk mengtasi polusi plasti di laut.
3. Loop Recyclers Tech (Nigeria) - konsep dengan menggunakan kekuatan data geospasial dan internet untuk memantau dan meningkatkan tingkat daur ulang untuk plastik dan mencegah plastik sampai ke sungai dan laut. Solusi ini bertujuan untuk mengurangi tingkat polusi, mencegah pembuangan limbah illegal, dan mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
4. Marine Wildlife Tracking with Snappers GPS (UK) - Solusi yang ditawarkan dengan mengubah cara konservasi memantau hewan laut. Fokus hewan yang berada pada permukaan laut.
5. Plastic-i: Mapping Ocean Plastics from Space (UK) - Solusi menggabungkan data dari beberapa konstelasi satelit pengamatan bumi dengan resolusi tinggi dikombinasian dengan machine learning untuk membuat peta plastik laut yang mengambang, yang ditawarkan sumber tebuka dan diperbaharui setiap hari.
6. Project 30 (Trinidad and Tobago) - sebuah proyek yanng akan merampingkan proses seleksi dan evalusi area perlindungan laut/ Marine Protected Area (MPA), menggunakan citra satelit resolusi tinggi, dianalisis melalui machine learning. Pada akhirnya alat tersebut bisa digunakan oleh Pemerintah, NGOs, dan profesional konservasi untuk mengelola dan menunjuk MPA.
Sekilas tentang Hack the Planet, yaitu kompetisi ide internasional yang sepenuhnya dilakukan secara virtual yang menyatukan konsep-konsep dari berbagai komunitas yang hidup digaris depan dalam menghadapi tantangan darurat iklim dan keberlajutan laut diseluruh the Commenwealth, bersama dengan sumberdaya teknis untuk mendukung inovasi solusi baru. Hal ini dilaksanakan oleh the Commonwealth Secretariat dan the Satellite Applications dan didukung oleh Amazon Web Services, Deloitte, Maxar, and Planet Labs.
https://youtu.be/iS5IT90fLgU
Terangi Team 55'